Friday 15 November 2013

MARI MEMBACA MAKA KITA AKAN TAHU



minat baca selama ini menjadi salah satu masalah besar bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak, saat ini minat baca masyarakat Indonesia termasuk yang terendah di Asia.
semakin rendah kebiasaan membaca, penyakit kebodohan dan kemiskinan akan berpotensi mengancam kemajuan bangsa ini. Parahnya lagi, rendahnya minat baca bukan hanya siswa di SD, SMP, tapi juga terjadi di perguruan (sekolah menengah atas) SMA.hal ini sangat bertolak belakang dengan negara jepang
Saat ini tentu kita sudah melihat bagaimana kemajuan perkembangan iptek di Jepang. Semua itu disebabkan karena pemerintah Jepang sangat memprioritaskan kebutuhan bahan bacaan masyarakatnya, terutama anak-anak sekolah, sehingga tak mengherankan jika perpustakaan diJepang, selalu ramai dikunjungi.
Berbeda dari kondisi perpustakaan kampus dan sekolah-sekolah di Indonesia, perpustakaan sekolah tak lebih hanya sebagai tempat penyimpanan dan pajangan berbagai koleksi buku dan bahan referensi lainnya. Lebih ironis lagi, perpustakaan sekolah sering dijadikan sebagai tempat untuk pacaran, bukan tempat membaca dan berdiskusi.
Sebagai seorang siswa dan calon penerus bangsa , perpustakaan seharusnya menjadi tempat yang paling dicari, terutama dalam mencari referensi untuk membuat atau menyelesaikan tugas-tugas.
Menumbuhkan Minat Baca
Faktor yang menjadi peyebab sepinya perpustakaan, selain minat baca siswa yang menurun, juga karena perpustakaan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman dengan tidak memenuhi kebutuhan siswa. Untuk memenuhi kebutuhan tugas-tugas, siswa seringkali lebih memilih cara instan, yaitu mencari di internet.
Perpustakaan sesungguhnya memainkan peranan penting bagi terciptanya budaya membaca bagi siswa. Perpustakaan merupakan jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan, dapat memberikan kontribusi penting bagi terbukanya akses informasi. Dan semua itu hanya bisa di dapatkan dengan cara membaca.
Oleh sebab itulah, perpustakaan sekolah hendaknya didesain sedemikian rupa supaya mahasiswa dan civitas academica lebih betah berada di sana. Perpustakaan harus mampu memenuhi kebutuhan para siswa yang haus akan ilmu pengetahuan dengan empat cara.

Pertama, menambah sarana dan prasarana perpustakaan, seperti adanya fasilitas dan jaringan internet atau wi-fi, memperbanyak ruang diskusi, dan memperbaiki ruang bacaan. Jika hal ini dapat diwujudkan, tentu akan menarik perhatian mahasiswa berkunjung ke perpustakaan.

Kedua, memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan bersahabat. Hal ini sangat penting mengingat para pengunjung adalah siswa yang berpendidikan. Jadi jika ada pelayanan dari petugas yang kurang baik dan kurang memuaskan tentu mereka akan protes dan kurang nyaman dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.

Ketiga, tersedianya koleksi buku yang memadai. Koleksi bahan bacaan (buku atau literarur) merupakan komponen yang paling penting bagi perpustakaan. Koleksi yang harus dimiliki oleh perpustakaan minimal adalah buku wajib bagi setiap mata pelajaran yang diajarkan dan jumlahnya harus memadai.
Keempat, menciptakan iklim membaca di sekolah . Lingkungan akademik yang kondusif akan mendorong siswa untuk rajin ke perpustakaan. Hal itu bisa dilakukan, misalnya dengan cara guru memberikan tugas membaca bagi siswanya.

Jika perpustakaan dapat memberikan layanan yang baik dan menyediakan berbagai kebutuhan literatur yang dibutuhkan, maka siswa akan banyak mendatangi perpustakaan. Lingkungan yang demikian memang tidak bisa diciptakan sendirian oleh perpustakaan, melainkan harus bekerja sama dengan seluruh warga disekolah.

No comments:

Post a Comment

Blogger news

Subscribe

Twitter Feed Facebook Google Plus Youtube